Saturday, March 8, 2008

Islamic Book Fair: Saatnya Memanjakan Perempuan

Dua hari berturut-turut berkunjung ke Pameran Buku Islam 2008 yang berlangsung 1-9 Maret 2008, suasana ramai menyergap. Pertama, pada Selasa siang lalu ketika mampir untuk membeli buku. Kedua, Rabu sore khusus berbincang-bincang dengan Ketua Panitia M. Anis Baswedan, yang juga Direktur Penerbit Akbar Media Eka Sarana.

Meski waktu itu hari dan jam kerja, ternyata pengunjungnya cukup ramai. Data panitia mendukung perkiraan ini. "Jumlah rata-rata pengunjung per hari sekitar 23 ribu orang," kata Anis. Adapun tahun lalu, dengan jumlah hari pameran yang sama, pengunjung sekitar 19.500 orang per hari.

Primadona pameran kali ini sepertinya masih milik serial novel pembangun jiwa karya Habiburrahman el-Shirazy. Pengunjung yang datang biasanya mampir ke gerai Penerbit Republika di samping pintu masuk untuk melihat Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Di Atas Sajadah Cinta, atau Dalam Mihrab Cinta.

Meski sudah naik cetak puluhan kali, masih saja ada pengunjung yang membeli novel-novel tersebut. Apalagi Republika memberi potongan cukup besar. Ketika Cinta Bertasbih 1, yang harga normalnya Rp 49.500, dipotong menjadi Rp 42.500. Lumayan murah, kan?

Penerbit-penerbit besar tampak mendominasi lantai pameran. Mizan, Gema Insani Press, dan Gramedia menempati gerai yang lebih luas dari rata-rata peserta pameran. Mizan, yang sedang berulang tahun ke-25, selain menampilkan buku-buku "murni" Islam, tetap mengandalkan tetralogi Andrea Hirata.

Munculnya buku Andrea Hirata, menurut Anis, boleh saja. Alasannya, buku tersebut diterbitkan penerbit Islam, diminati pembaca muslim, serta menganut nilai-nilai yang universal. Adapun Gema Insani masih menonjolkan seri edisi eksklusif Tafsir Fi Zhilalil Quran karya Sayyid Qutub dan Ensiklopedia Al-Quran karya Wahbah Zuhaili.

Menarik juga mencermati penampilan peserta dari penerbit "lapis kedua". Mereka umumnya, selain ikut menjajakan buku-buku penyejuk jiwa seperti para seniornya, menyasar segmen perempuan muslim. Coba saja longok gerai penerbit Pena tak berapa jauh dari pintu masuk.

Penerbit yang baru berusia tiga tahun ini menghadirkan buku-buku seperti Khadijah: The True Love Story of Muhammad, Aisyah: The True Beauty, Fiqih Sunnah Wanita, dan Al-Quran khusus wanita yang berisi penjelasan mengenai ayat-ayat yang berhubungan dengan wanita.

Penerbit Al-I'tishom memajang Kiat Menjadi Wanita Paling Bahagia di Dunia dan Akhirat karya 'Aidh al-Qarni, pengarang La Tahzan, dan Fiqih Sunah untuk Wanita karya Abu Malik Kamal. Penerbit Al-Mahira menurunkan koleksi Panduan Beribadah khusus Wanita karangan Abu Malik Kamal dan Menyikapi Tingkah Laku Suami karya M. Abdul Ghofar.

Penerbit Rabitha menampilkan buku Kado buat Mama karya Haem Qirman. Penerbit Syamil tergolong yang paling banyak menampilkan tema-tema perempuan. Katalognya memuat puluhan judul buku fiksi dan nonfiksi bertema perempuan. Penerbit Az Zahra menonjolkan empat buku membahas putri Rasulullah, Fatimah az-Zahra.

Direktur Pemasaran Pena Muchaeroni mengatakan pilihan Pena dan penerbit-penerbit lain kepada tema perempuan dilatarbelakangi jumlah pembeli buku Islam yang 80 persen di antaranya adalah perempuan. "Laki-laki biasanya cuma mengantar dan jalan-jalan," ujarnya.

Di samping itu, sebagai penerbit Islam, Pena ingin menangkal pengaruh buruk contoh perempuan-perempuan yang jauh dari syariat. Namun, perlawanan ini tidak dilakukan secara frontal, tapi secara persuasif. "Perempuan juga senang diistimewakan sehingga kami bikin buku-buku khusus perempuan," kata dia.

Anis memprediksi untuk tahun ini dan beberapa tahun ke depan buku-buku bertema penyucian jiwa, pembangun jiwa, perempuan, dan buku keluarga masih akan berjaya. Ia juga menduga buku-buku fiksi Islam bakal terus jadi tren gara-gara novel Ayat-Ayat Cinta.

Dia menambahkan, pameran buku Islam ke-7 tahun ini menampakkan kemajuan dibanding tahun sebelumnya. Indikatornya, tahun ini jumlah gerai mencapai 203 gerai dari 82 perusahaan (59 penerbit, 17 toko buku dan perusahaan lain, 4 media massa). Tahun lalu 167 stan dengan jumlah perusahaan hampir sama. Dalam pameran ini dipasarkan sekitar 25 ribu judul buku dengan 5.000 judul buku baru.

Sesuai dengan temanya, "Ukhuwah Membangun Kemandirian Umat" , kata Anis, panitia pameran mempersilakan semua kelompok Islam menampilkan buku-buku pilihannya. "Baik Sunni, Syiah, maupun Salafi. Di sini kami bersilaturahmi, bersinergi, tidak saling menyerang, menjelekkan," ujar dia.

Semangat bersinergi dalam perbedaan ini pula yang barangkali bisa dilihat dari penampilan gerai Ar Rahmah Media yang "lain daripada yang lain". Mereka menampilkan koleksi-koleksi yang "serius", seperti Demokrasi Sejalan dengan Islam?, Virus-Virus Syari'at, Army Madinah di Kashmir, dan Perjalanan Cinta Seorang Istri Mujahid (Diari Istri Abu M. Jibriel).

* Digunting dari Harian Koran Tempo Edisi 9 Maret 2008

No comments:

Post a Comment