Tuesday, December 18, 2007

Rendah Mutu Buku Pegangan Ekonomi Pelajar

Kualitas sebagian besar buku pegangan pelajar di bidang ilmu ekonomi masih rendah. Padahal, kualitas buku akan menentukan kualitas murid.

"Melihat kualitas buku pelajaran ekonomi yang beredar saat ini, saya sebagai menteri keuangan yang sudah mengeluarkan dana begitu banyak untuk Departemen Pendidikan Nasional rasanya sayang," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat berbicara dalam penyelenggaraan Grand Final Lomba Debat dan Artikel tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), yang digagas Serikat Pekerja Surat Kabar dengan Humas Departemen Keuangan, Senin (17/12) di Jakarta.

Menurut Sri Mulyani, akibat rendahnya kualitas buku pelajaran tersebut, hasil pembelajaran yang diterima siswa, terutama di tingkat SLTA, menjadi diragukan. Dengan demikian, meskipun mendapatkan nilai maksimal, anak didik belum menunjukkan kualitas yang sebenarnya.

"Saya lihat ada soal multiple choice (pilihan ganda) yang dibawa anak saya, ternyata sangat buruk. Meskipun anak saya bisa menjawab dan mendapatkan nilai 10 atau 9, itu belum tentu bagus. Itu tidak begitu luar biasa," katanya.

Pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sekitar Rp 61,41 triliun tahun 2008. Khusus untuk Departemen Pendidikan Nasional, anggaran yang dikelolanya mencapai Rp 48,27 triliun.

Sri Mulyani mengatakan akan mempertimbangkan masukan soal pemotongan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas penerbitan buku pelajaran agar buku semakin berkualitas dan harga terjangkau.

* Digunting dari Harian Kompas Edisi 19 Desember 2007




No comments:

Post a Comment