Friday, July 20, 2007

Perpustakaan Vatikan dengan 1,5 Juta Buku Ditutup

Untuk pertama kalinya dalam 500 tahun, Perpustakaan Vatikan ditutup, 17 Juli 2007. Penutupan hanya sementara, yakni hingga September 2010. Gedung tempat perpustakaan yang sudah berusia hampir 500 tahun itu perlu direhab. Semuanya demi mengamankan jutaan buku koleksi perpustakaan yang tak terhingga nilainya itu.

Perpustakaan Vatikan diakui sebagai salah satu perpustakaan tertua dan terbesar di dunia. Jika dibentangkan, rak-rak sarat buku di perpustakaan itu mencapai panjang 60 kilometer. Rak buku ini tersebar di gedung tujuh lantai, beberapa di antaranya di bawah tanah.

Sepekan sebelum resmi ditutup, Perpustakaan Vatikan langsung dipadati pengunjung. Profesor dari berbagai perguruan tinggi di dunia, mahasiswa, peneliti, biarawan, dan ahli kitab suci mengantre berjam-jam untuk mendapatkan kursi dan harus rela duduk berimpitan.

Mereka berkejaran dengan waktu untuk merampungkan pekerjaan mereka. "Anda bahkan bisa mendengarkan kancing yang terjatuh di lantai," demikian laporan BBC, menggambarkan betapa semua orang tenggelam dalam keheningan mereka.

Ratusan pekerja perpustakaan mondar-mandir melayani permintaan pengunjung. Vatikan harus menggandakan kursi, yang biasanya hanya 100 kursi, menjadi 200 kursi.

Awal tahun ini, struktur salah satu sayap bangunan buatan abad XVI yang digunakan untuk perpustakaan itu sudah rapuh. Buku dan manuskrip yang menjejali perpustakaan dinilai bisa membuat bangunan ambruk.

1,5 juta koleksi

Perpustakaan Vatikan didirikan oleh Paus Nicholas V tahun 1450. Awalnya, koleksi perpustakaan hanya berjumlah 350 manuskrip dalam bahasa Latin, Yunani, dan Ibrani, yang diperoleh dari pendahulunya. Hingga tahun 1455, saat Paus Nicholas V wafat, koleksi sudah mencapai 1.500 dokumen dan merupakan koleksi terbesar di Eropa.

Tahun 1481, Bartolomeo Platina, pustakawan pertama Perpustakaan Vatikan, mendaftar semua koleksi yang jumlahnya mencapai 3.500. Sekitar tahun 1587, Paus Sikstus V memerintahkan arsitek Domenico Fontana untuk membangun gedung baru bagi perpustakaan, yang digunakan hingga saat ini.

Tahun 1623, koleksi 3.500 manuskrip peninggalan Perpustakaan Palatine di Heidelberg diserahkan kepada Vatikan oleh Maximilian I, Duke of Bavaria. Tahun 1657, koleksi perpustakaan termasuk manuskrip milik Dukes of Urbino. Tidak ketinggalan, Ratu Christina dari Swedia menghibahkan seluruh isi perpustakaan kerajaan kepada Vatikan.

Saat ini, koleksi Perpustakaan Vatikan mencapai 1,5 juta buku dan 150.000 manuskrip. Manuskrip tertua sejak Kekaisaran Roma. Sekitar 8.500 di antaranya naskah kuno yang ditulis sebelum tahun 1500 (incunabula). Salah satu "harta karun" perpustakaan Vatikan adalah Codex Vaticanus, injil tertua di dunia yang ditulis pada era Kaisar Konstantine, pada awal abad IV.

Pencuri

Perpustakaan Vatikan adalah rumah bagi penelitian sejarah, hukum, filsafat, ilmu pengetahuan, dan teologi. Barangkali, itulah yang mendorong Anthony J Melkinas, pensiunan profesor sejarah seni dari Ohio State University, mencuri beberapa halaman dari buku-buku langka pada 1995. Dia kemudian dihukum dan mengembalikan halaman yang dicurinya.

"Perpustakaan Vatikan memiliki sumber-sumber yang tidak bisa Anda temukan di mana pun di dunia," kata Scott Mandelbrote dari Sekolah Tinggi Peterhouse, Cambrige. Dia harus buru-buru terbang ke Roma guna menyelesaikan sejumlah penelitian di perpustakaan itu sehingga kuliahnya terganggu.

Namun, Anda tak perlu khawatir. Kepala Perpustakaan Vatikan Ambrogio Piazzoni mengatakan, mahasiswa dan peneliti masih bisa meminta fotokopi buku dan mikrofilm hingga perpustakaan dibuka lagi.

* Digunting dari Koran Kompas Edisi Sabtu 21 Juli 2007

No comments:

Post a Comment