Sebuah buku tentang seniman multitalenta Made Wianta, berjudul Waktu Tuhan, diluncurkan di tiga kota, yakni Malang (19 Maret), Surabaya (22 Maret), dan Yogyakarta (24 Maret). Peluncuran buku itu berlangsung di Toko Buku Togamas pada masing-masing kota.
Buku setebal 200 halaman yang diterbitkan Wianta Foundation ini menggambarkan perjalanan kreatif Made Wianta sejak kanak-kanak hingga kiprahnya dewasa ini. Buku itu ditulis oleh empat orang. "Keempat penulisnya masih tergolong remaja, jadi ada sudut pandang yang segar dalam buku ini," kata penyair Warih Wisatsana, yang menjadi koordinator acara peluncuran buku itu.
Para penulis buku adalah Ni Made Purnamasari (mahasiswi semester II Antropologi Universitas Udayana), Ni Putu Rastiti (mahasiswi Ilmu Keperawatan Universitas Udayana), Ni Ketut Sudiani (mahasiswi semester awal Sastra Inggris Universitas Udayana), dan Frischa Aswarini (siswa kelas II SMAN 7, Denpasar).
Para penulis yang tergabung dalam Sahaja, sebuah komunitas kreatif di Denpasar, itu memandang Wianta sebagai sosok yang memiliki energi penciptaan yang meluap-luap dan sikap kritis yang membuat dirinya tergolong bukan seniman biasa. Buku itu ditulis setelah mereka melakukan dialog secara intensif selama 6 bulan dengan Wianta.
Menurut Warih, penerbitan buku ini dapat disimak sebagai sebentuk dialektika antara masa lalu dan masa sekarang, antara Bali lampau yang kental dengan budaya komunal serta Bali kini yang kian individual. Juga antara masyarakat agraris yang menjunjung keharmonisan dan tatanan era industri pariwisata yang mengedepankan dinamika perubahan.
* Digunting dari Harian Koran Tempo Edisi 22 Maret 2008
Friday, March 21, 2008
Buku Made Wianta Diluncurkan di Tiga Kota
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
:: Awal :: Kliping :: Esai :: Resensi :: Tips :: Tokoh :: Perpustakaan :: Penerbit :: Suplemen Khusus :: Buku Baru :: Undang-Undang ::
No comments:
Post a Comment