Setelah sepuluh tahun, buku Ecology of Papua akhirnya diluncurkan di Jakarta, Senin (10/9) malam. Buku dua jilid setebal 1.467 halaman itu merupakan buku terakhir; seri ke-6 tentang Ekologi Indonesia.
"Kami berharap buku spesial ini menjadi sumber informasi dan edukasi bagi siapa saja pembacanya, khususnya yang ingin mengenal lebih dekat Papua dan Papua Barat," kata Bruce M Beeher, salah satu editor yang juga Wakil Presiden Conservation International (CI) Program Melanesia dan Pasifik.
Buku yang ditulis oleh 86 pakar—termasuk 8 peneliti Indonesia—yang berasal dari 14 negara itu adalah hasil kerja sama CI Indonesia, Universitas Cenderawasih, Universitas Negeri Papua, dan the Arnold Arboretum Universitas Harvard, serta diterbitkan Periplus. Buku dalam bahasa Indonesia sedang dalam persiapan.
Secara ringkas, buku itu menyajikan literatur komprehensif sejarah alam Papua. Juga tentang sejarah geologi, tanah, iklim, flora, fauna, ekosistem, biogeografi, paleontologi, arkeologi, sejarah umat manusia, dan kebudayaan tradisionalnya.
Perhatian khusus diberikan terhadap kerentanan ekosistem akibat pengambilan produk hutan secara langsung. Buku tersebut juga menunjukkan daerah tutupan hutan yang harus dilindungi, termasuk flora dan faunanya.
Gubernur Papua Barat Abraham O Atururi mengatakan, pihaknya akan berupaya menggunakan informasi dalam buku itu sebagai salah satu pertimbangan pengambilan kebijakan pembangunan di daerah ini.
* Digunting dari Harian Kompas Edisi 12 September 2007
Wednesday, September 12, 2007
Terbit, "The Ecology of Papua" (Seri Ke-6 Ekologi Indonesia )
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
:: Awal :: Kliping :: Esai :: Resensi :: Tips :: Tokoh :: Perpustakaan :: Penerbit :: Suplemen Khusus :: Buku Baru :: Undang-Undang ::
No comments:
Post a Comment